KeunggulanTes Objektif 1. Tes Objektif dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang (ingatan, pemahaman, dan penerapan). 2. Dengan menggunakan tes objektif maka semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. 3. Dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap Kebaikandan Kelemahan Tes Objektif Seperti halnya tes uraian, sebagai alat pengukur keberhasilan belajar peserta didik, tes objektif ini disamping memiliki keunggulan-keunggulan juga memiliki kekurangan-kekurangan. Di antara keunggulan-keunggulan yang memiliki yang dimiliki oleh tes objektif ialah bahwa: 1. Tes objetif sifatnya lebih Tesobjektif pilihan ganda dapat digunakan untuk menilai kemampuan mengingat dan memahami dengan cakupan materi yang luas. Tes objektif memiliki kelemahan-kelemahan antara lain: (1) tes objektif pada umumnya kurang dapat mengukur atau mengungkapkan proses berpikir yang tinggi. Lebih banyak mengungkap daya ingat atau hafalan dibandingkan Kelebihankelebihan tes subjektif yaitu: 1) Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di hindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3) Kelebihandan kekurangan instrumen tes esai Kelebihan instrumen tes esai. Putra (2013) mengemukakan instrumen tes esai (uraian) mempunyai kelebihan sebagai berikut: tidak seperti pada tes objektif yang dapat menanyakan banyak hal melalui sejumlah pertanyaan; Sifatnya sangat subjektif, baik dalam menanyakan, dalam membuat pertanyaan, maupun Vay Tiền Trả Góp 24 Tháng. Isi dari buku ini meliputi Konsep Dasar Penilaian Hasil Belajar, Teknik Penilaian Dalam Pembelajaran, Prosedur Penilaian Hasil Belajar, Konstruksi Penyusunan Tes, Tes Objektif, Penulisan Butir Soal, Penilaian Afektif, Tes Acuan Kriterion Dan Tes Acuan Norma, Analisis Butir Soal, Perbaikan dan Perakitan Soal dan Pelaporan hasil penilaian Ilustrasi tes Ini adalah tulisan ke-3 saya mengenai evaluasi pembelajaran. Sebelum kita ke pembahasan mengenai keunggulan dan kelemahan tes objektif dan tes uraian, Mari kita bahas mengenai perbandingan antara tes objektif dan tes uraian berikut ini. Proses berpikir yang ingin diukur oleh tes objektif adalah semua jenjang proses berpikir Tetapi lebih tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir Ingatan, pemahaman, dan penerapan. Sedangkan proses berpikir yang ingin diukur oleh tes uraian adalah untuk mengukur proses berpikir analisis, sintesis, dan evaluasi. Cakupan materi yang ditanyakan pada tes objektif dapat menanyakan banyak materi dalam satu waktu ujian sampel materi lebih banyak. Sedangkan cakupan materi yang ditanyakan pada tes uraian hanya dapat menanyakan sedikit materi sampel materi lebih sedikit. Waktu penyusunan tes objektif memerlukan waktu cukup lama. Sedangkan waktu penyusunan tes uraian relatif singkat. Penyusunan Pertanyaan pada tes objektif relatif sukar. Sedangkan penyusunan Pertanyaan pada tes uraian relatif lebih mudah jika dibandingkan dengan tes objektif. Pengolahan hasil tes objektif dapat diolah dengan cepat. Sedangkan pengolahan hasil tes uraian adanya unsur subjektivitas dalam pemeriksaan. Sekarang mari kita bahas mengenai keunggulan tes objektif. Tes objektif tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir rendah sampai dengan sedang. Bukannya tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir tingkat tinggi seperti analisis, evaluasi, dan kreasi tetapi untuk menulis future soal yang seperti itu memerlukan keterampilan tersendiri. Dengan menggunakan tes objektif mata semua atau sebagian besar materi yang telah diajarkan dapat ditanyakan saat ujian. Dengan dengan menggunakan tes objektif maka pemberian skor pada setiap siswa dapat dilakukan dengan cepat tepat dan konsisten karena jawaban yang benar untuk setiap butir soal sudah jelas dan pasti. Kita juga dapat menggunakan fasilitas komputer untuk memproses hasil ujian sehingga kecepatan, ketepatan, dan kekonsistenan nya dapat lebih terjamin. Dengan tes objektif khususnya pilihan ganda, akan memungkinkan untuk dilakukan analisis butir soal. Dari hasil analisis butir soal maka akan dapat diperoleh informasi tentang karakteristik setiap butir soal seperti tingkat kesukaran, daya beda, efektivitas pengecoh, serta reliabilitasnya. Tingkat kesukaran butir soal dapat dikendalikan. Dengan menggunakan tes objektif khususnya pilihan ganda maka kita dapat mengendalikan tingkat kesukaran butir soal hanya dengan mengubah homogenitas alternatif jawaban. Informasi yang diperoleh dari tes objektif lebih kaya. Jika tes objektif di konstruksi dengan baik maka kita akan memperoleh informasi yang banyak dari Respon yang diberikan oleh siswa. Setiap respon siswa terhadap setiap alternatif jawaban akan memberikan informasi kepada kita tentang penguasaan kognitif siswa terhadap materi yang diujikan. Dengan demikian kita dapat mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa. Kelemahan tes objektif Disamping mempunyai keunggulan, tes objektif juga mempunyai beberapa kelemahan yang perlu diperhatikan antara lain Kebanyakan tes objektif hanya bisa mengukur proses berpikir rendah. Walaupun tujuan pembelajaran yang akan diukur sebenarnya lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman. Hal ini semata-mata bukan karena tes objektif tidak dapat digunakan untuk mengukur proses berpikir yang lebih tinggi dari sekedar ingatan atau pemahaman Tetapi lebih disebabkan oleh penulis soal yang belum dapat menulis tes objektif yang mengukur proses berpikir tinggi. Membuat pertanyaan tes objektif yang baik lebih sukar daripada membuat pertanyaan tes uraian. Kesulitan dalam membuat tes objektif biasanya muncul di saat menulis soal harus membuat alternatif jawaban yang memenuhi syarat sebagai tes objektif yang baik, misalnya semua alternatif jawaban harus homogen dan pengecoh menarik untuk dipilih. Oleh karena itu membuat tes obyektif yang baik memerlukan waktu yang lama. Kemampuan anak dapat terganggu oleh kemampuannya dalam membaca dan menerka. Jika tes objektif dibuat dengan kurang baik Misalnya susunan Bahasanya kurang mudah dimengerti oleh anak, maka maksud butir soal tersebut akan sulit dipahami oleh siswa. Jika hal ini terjadi maka kesalahan siswa dalam menjawab butir soal dapat terjadi bukan karena siswa tidak memahami materi yang ditanyakan tetapi karena siswa mengalami kesukaran dalam memahami kalimat dalam butir soal. Disamping itu kemampuan siswa juga dapat dipengaruhi karena adanya unsur tebakan. Hal ini akan terjadi apabila siswa merasa ragu atau kehabisan waktu untuk mengerjakan soal. Siswa tidak dapat mengorganisasikan idenya sendiri karena semua alternatif jawaban untuk setiap pertanyaan sudah diberikan oleh penulis soal. Dalam hal ini siswa hanya dapat mengingat hidup orang lain yaitu itu penulis soal. Menyadari akan adanya kelemahan yang ada pada tes objektif Maka sebagai seorang guru kita harus berupaya untuk meminimalkan kelemahan tersebut. Berbagai upaya yang dapat ditempuh untuk meminimalkan kelemahan tes objektif antara lain sebagai berikut. Upaya untuk mengatasi agar butir soal yang ditulis tidak cenderung mengukur proses berpikir rendah caranya adalah membuat soal harus selalu berorientasi pada kisi-kisi soal. Tulislah butir soal sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan diukur. Upaya untuk mengatasi lamanya waktu penulisan butir soal adalah dengan cara menguasai materi yang baik dan latihan membuat soal yang terus-menerus maka Masalah ini tidak akan menjadi hambatan lagi. Semua butir soal yang telah ditulis dan diujikan sebaiknya tidak dibuang tetapi terus dikumpulkan dalam suatu kumpulan butir soal. Upaya untuk mengatasi agar kemampuan siswa tidak terganggu oleh kemampuan membaca dan menerka, caranya adalah dengan menulis butir soal yang baik sesuai dengan kaidah penulisan butir soal objektif yang telah ditentukan. Sedangkan untuk mengatasi masalah tebakan dapat diatasi dengan memperbanyak jumlah alternatif jawaban menjadi 4 atau 5. Dengan bertambahnya jumlah alternatif jawaban maka kemungkinan menebak akan semakin kecil. Dengan tes objektif siswa tidak dapat mengemukakan ide yang sendiri tetapi harus mengikuti ide orang lain dalam hal ini ide penulisan. Caranya adalah dengan menggunakan tes uraian dan objektif secara bergantian selama proses penilaian hasil belajar. Keunggulan tes uraian Tepat digunakan untuk mengukur proses berpikir tinggi. Ini artinya kalau tujuan pembelajaran adalah mengajarkan proses berpikir tinggi maka untuk mengukurnya akan lebih tepat jika menggunakan tes uraian. Tentu saja dengan tambahan pertimbangan bahwa jumlah siswa kita tidak terlalu banyak. Jika jumlah siswa kita terlalu banyak maka kita akan menghadapi kesulitan pada saat memeriksa hasil ujian. Tepat digunakan untuk mengukur hasil belajar yang kompleks yang tidak dapat diukur dengan tes objektif. Dapatkah keterampilan menulis, kemampuan dalam menghasilkan, mengorganisasi dan mengekspresikan ide atau gagasan, serta kemampuan dalam membuat rancangan penelitian diukur dengan tes objektif? Inilah Salah satu keunggulan tes uraian yang tidak dimiliki oleh tes objektif. Jika kita mempunyai tujuan pembelajaran yang seperti ini maka kita tidak dapat mengukurnya dengan menggunakan tes objektif tetapi kita harus mengukurnya dengan menggunakan tes uraian walaupun jumlah siswanya banyak. Waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes uraian untuk satu waktu ujian lebih cepat daripada waktu yang digunakan untuk menulis satu set tes objektif. Sumber gambar Dalam kegiatan belajar tentunya seorang guru pasti aka melakukan sebuah penilaian. Salah satu penilaian yang banyak dilakukan tentu adalah tes objektif atau pilihan ganda. Ada beberapa analisis terhadap bentuk tes objektif dalam pendidikan. Dalam ujian semisal Ujian Nasional dan UTBK pun masih menggunakan model objektif. Mengapa demikian?. Alasan utama sih pastinya praktis dalam hal koreksi. Tapi ada hal lain tentang kelebihan dan kekurangan tes objektif ini. Analisis secara teoritis adalah telaah soal yang difokuskan pada aspek materi, konstruksi, dan bahasa. Penelaahan kualitas soal bentuk obyektif pada aspek materi dimaksudkan untuk mengetahui apakah materi yang diujikan sudah sesuai dengan kompetensi atau hasil belajar yang ditetapkan, dan apakah materi soal sudah sesuai dengan tingkat atau jenjang kemampuan berpikir peserta tes, serta apakah kunci jawaban sudah sesuai dengan isi pokok soal. Telaah kualitas soal pada aspek konstruksi dimaksudkan untuk mengetahui teknik penulisan butir- butir soal sudah merujuk pada kaidah-kaidah penulisan soal yang baik. Pada aspek bahasa, telaah soal dimaksudkan untuk mengetahui apakah bahasa yang digunakan cukup jelas dan mudah dimengerti, tidak menimbulkan multi interpretasi, serta sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku. Kelebihan dan kekurangan tes objektif Secara teoritis, kualitas soal tes bentuk objektif dapat ditelaah dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut 1. Butir harus sesuai dengan indicator yang ditetapkan 2. Hanya ada satu jawaban yang benar 3. Pengecoh homogin, dan berfungsi Kelebihan tes bentuk obyektif• Lingkup materi yang diujikan luas sehingga dapat mewakili materi yang sudah diajarkan representatif• Tingkat validitas isi relatif tinggi• Proses koreksi dan penyekoran mudah dan obyektif• Tidak memungkinkan peserta tes untuk mengemukakan hal-hal yang tidak berkaitan dengan pertanyaan• Informasi hasil tes dapat lebih cepat• Tingkat reliabilitas tinggi• Memungkinkan penyelenggaraan tes bersama pada wilayah yang luas Kelemahan tes obyektif• Tidak mengembangkan daya nalar peserta tes• Peserta tes cenderung menjawab dengan jalan menerka• Memungkinkan terjadinya kecurangan, saling menyontek• Mengembangkan dan menyusun soal relatif sulit dan waktu lama• Membutuhkan waktu untuk membaca soal dan jawabannya sehinnga mengurangi waktu ujian Salah satu bentuk tes obyektif yaitu tes pilihan ganda. Tes pilihan ganda adalah bentuk tes yang jawabannya harus dipilih dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Pembuatan soal seperti ini lebih efisien dalam hal koreksi karena cepat. 0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesDescriptionpenjelasan tes objektifOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsPPTX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes1K views10 pagesKelebihan-Kekurangan Tes TulisOriginal Title5. Kelebihan-kekurangan Tes TulisJump to Page You are on page 1of 10 You're Reading a Free Preview Pages 5 to 9 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. TEST OBJEKTIF TEST OBJEKTIF 1. Kelebihan Test Objektif yaitu v Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu. v Reabilitynya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya bersifat objektif. v Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai. v Objekti test tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan. v Validity test objektif lebih tinggi dari essay test, karena samplingnya lebih luas. 2. Kelemahan Test Objektif yaitu v Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum menguasai bahan pelajaran tersebut. v Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya. v Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi. v Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah pengikut test. B. SALAH- BENAR atau True- False T- F 1. Kelebihan S- B yaitu v Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban. v Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca. v Sejumlah soal relative dapat dijawab dalam tipe test secara berkala. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan S- B yaitu v Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud ganda. v Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik. v Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah. v Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka. C. PILIHAN BERGANDA atau Multiple Choise M- Ch 1. Kelebihan Pilihan Berganda yaitu v Hasil belajae yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur. v Terstruktur dan petunjuknya jelas. v Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik. v Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan Pilihan Berganda yaitu v Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama. v Sulit menemukan pengacau. v Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide. v Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca. D. ISIAN atau Completion 1. Kelebihan Isian atau Completion yaitu v Sangat mudah dalam penyusunannya. v Lebih menghemat tempat menghemat kertas . v Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini. v Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja. 2. Kelemahan Isian atau Completion yaitu v Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja. v Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan. v Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal. E. JAWABAN SINGKAT atau SHORT ANSWER 1. Kelebihan Jawaban Singkat yaitu v Mdah dalam perbuatan v Kemungknan menebak jawaban sangat sulit v Cocok untuk soal- soal hitungan v Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas 2. Kelemahan Jawaban Singkat yaitu v Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu. v Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek. v Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak. F. MENJODOHKAN atau MATCHING 1. Kelebihan Menjodohkan yaitu v Suatu bentuk yang efisien diberikan dimana sekelompok respon sama menyesuaikan dengan rangkaian isi soal. v Waktu membaca dan merespon relative singkat. v Mudah untuk dibuat. v Penilaian mudah, objektif dan dapat dipercaya. 2. Kelemahan Menjodohkan yaitu v Materi soal dibatsi oleh factor ingatan/ pengetahuan yang sederhana dan kurang dapat dipakai untuk mengukur penguasaan yang bersifat pengertian dan kemampuan membuat tafsiran. v Sulit menyusun soal yang mengandung sejumlah respon yang homogen. v Mudah terpengaruh dengan petunjuk yang tidak relevan. II. TEST ESSAY B. TEST ESSAY 1. Kelebihan Test Essay yaitu Ø Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya sendiri. Ø Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal. Ø Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan mempergunakan test objektif. Ø Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat- kalimatnya. Ø Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan bahasa yang baik, benar, dan cepat. Ø Test ini digunakan dapat melatih peserta didik untuk memilih fakta yang relevan dengan persoalan, dan Sukar dinilai secara tepat mengorganisasikannya sehingga dapat mengungkapkan satu hasil pemikiran yang terintegrasi secara utuh. 2. Kelemahan Test Essay yaitu Ø Sukar dinilai secara tepat. Ø Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum. Ø Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun internasional. Ø Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya. Tes Subjektif Yang pada umumnya berbentuk tes esai uraian tes bentuk esai adalah sejenis tes kemajuan belajar yang memerlukan jawaban yang bersifat pembahasan atau uraian kata-kata. Ciri-ciri pertanyaanya didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan, simpulkan, dan sebagainya Arikunto, 2005162. Soal-soal bentuk esai biasanya jumlahnya tidak banyak, hanya sekedar 5-10 buah soal dalam waktu kira-kira 90-120 menit. Soal-soal bentuk esai ini menuntut kemampuan siswa untuk dapat mengorganisir, menginterprestasi, menghubungkan pengertian-pengertian yang telah dimiliki. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa tes esai menuntut untuk dapat mengingat-ingat dan mengenal kembali dan terutama harus mempunyai daya kreativitas yang tinggi. Kelebihan-kelebihan tes subjektif yaitu 1 Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di hindari campur tangannya unsur-unsur subjektif baik dari segi siswa maupun segi guru yang memeriksa. 2 Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi. 3 Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain. 4 Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi. Kelemahan-kelemahan tes subjektif yaitu a Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes esai karena soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-kelamahan yang lain. b Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental yang tinggi. c Banyak kesempatan untuk main untung-untungan. d Kerjasama antarsiswa pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka. Cara mengatasi kelemahan 1 Kesulitan menyusun tes objektif dapat diatasi dengan jalan banyak berlatih terus menerus hingga betul-betul mahir. 2 Menggunakan tabel spesifikasi untuk mengatasi kelemahan nomor satu dan dua. 3 Menggunakan norma/standar penilaian yang memperhitungkan faktor tebakan guessing yang bersifat spekulatif itu. Tes obyektif 1 Tes benar-salah true-false Soal-soalnya berupa pernyataan-pernyataan statement. Statement tersebut ada yang benar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandai masing-masing pernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betul menurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah. 2 Tes pilihan ganda multiple choice test Multiple choice test terdiri atas suatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belum lengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinan jawaban yang telah disediakan. Atau Multiple choice test terdiri atas bagian keterangan stem dan bagian kemungkinan jawaban atau alternatif option. Kemungkinan jawaban option terdiri atas satu jawaban benar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh. 3 Menjodohkan matching test Matching test dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan, mencocokkan, memasangkan, atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seri pertanyaan dan satu seri jawaban. Masing-masing pertanyaan mempunyai jawaban yang tercantum dalam seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkan jawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya. 4 Tes isian completion test Completion test biasa kita sebut dengan istilah tes isian, tes menyempurnakan, atau tes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang ada bagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harus diisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid. c Pelaksanaan tes tertulis Nurkanca, dkk 198658 menjelaskan bahwa dalam pelaksanaan suatu tes tertulis ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian. Adapun hal-hal tersebut antara lain 1 Ruangan tempat tes di laksanakan hendaknya diusahakan setenang mungkin. 2 Murid-murid harus diperingatkan bahwa mereka tidak boleh bekerja sebelum ada tenda untuk mulai. Hal ini untuk mengatur agar semua murid mulai bekerja pada saat yang sama. 3 Selama murid-murid bekerja para pengawas tes dapat berjalan-jalan, dengan catatan tidak mengganggu suasana, untuk mengawasi apakah murid-murid bekerja secara wajar atau tidak. Murid-murid yang melanggar tata tertib tes dapat dikeluarkan dari ruang tes. 4 Apabila waktu yang ditentukan telah habis maka semua pengikut tes diperintahkan untuk berhenti bekerja dan segera meninggalkan ruangan tes secara tertib. Para pengawas tes segera mengumpulkan lembaran-lembaran tes dan lembaran-lembaran jawaban peserta tes. 5 Setelah lat-alat terkumpulkan maka pengawas tes supaya mengisi catatan-catatan tentang kejadian penting yang terjadi selama tes berlangsung. B. Test Lisan Pengertian tes lisan Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. Macam-macam tes lisan Thoha 200361 menjelaskan bahwa tes ini termasuk kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan. Dari segi persiapan dan cara bertanya, tes lisan dapat dibedakan menjadi dua yakni a Tes lisan bebas Yaitu pendidik dalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yang dipersiapkan secara tertulis b Tes lisan berpedoman Pendidik menggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada peserta didik. Tes ini memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya adalah a Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung. b Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud. c Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik. Kelemahannya adalah a Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes, b Waktu pelaksanaan yang diperlukan. Pelaksanaan tes lisan Nurkanca, dkk 198660 menjelaskan bahwa hal-hal yang perlu mendapat perhatian dalam pelaksanaan tes lisan antara lain adalah sebagai berikut a Pertahankanlah situasi evaluasi dalam pelaksanaan tes lisan. Guru harus tetap menyadari bahwa tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan gambaran tentang prestasi belajar yang dicapai oleh murid-murid. b Janganlah guru membentak-bentak seorang murid karena murid tersebut memberikan jawaban yang menurut penilaian guru merupakan jawaban yang sangat “tolol”. c Jangan pula ada kecenderungan untuk membantu seoarang murid yang sedang di tes dengan memberikan kunci-kunci tertentu karena kita merasa kasihan atau simpati pada murid tersebut. Hal ini bertentangan dengan prinsip-prinsip evaluasi karena kita bertindak tidak adil terhadap murid yang lain. d Siapkanlah terlebih dahulu suatu rencana pertanyaan serta score jawaban yang diminta untuk setiap pertanyaan. Hal ini untuk menjaga agar guru jangan samapai terkecoh oleh jawaban yang ngelantur dari murid-murid. e Laksanakanlah skoring secara teliti terhadap setiap jawaban yang diberikan oleh murid. download tulisan dengan format ms. word..!!!

kelebihan dan kekurangan tes objektif